Senin, 01 Juni 2015

PAPER

PERSIAPAN PENGEMBANGAN DIRI DAN SOFT SKILLS UNTUK PENUNJANG KARIER DI DUNIA KERJA 


Siti Nurlaela Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung 
email: stinurlaela12@gmail.com
PENDAHULUAN
Setiap orang pasti mendambakan untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, terutama setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan mereka tentunya ingin melanjutkan ke jenjang Pendidikan selanjutnya, baik melanjutkan ke Universitas maupun ke Politeknik. Harapan yang besar setelah melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ini disebabkan karena, mereka berharap agar karier atau pekerjaan mereka yang di dapatkan nanti lebih baik daripada lulusan dari Sekolah Menengah Atas ataupun Sekolah Menengah Kejuruan. Tetapi sebenarnya penunjang karier atau pekerjaan tidak sebatas dari kemampuan intelektualnya atau kemampuan hard skills tetapi juga kemampuan dalam soft skills serta pengembangan diri. Sebab dalam dunia kerja untuk menjadi seseorang yang sukses dalam pekejaan nya dibutuhkan juga kemampuan-kemampuan yang berbeda dari yang lain, ini disebabkan adanya persaing ketat dengan rekan kerja untuk mendapatkan pekerjaan ke tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, banyak perusahaan yang memilih para pekerja yang memiliki kemampuan lebih di satu bidang atau multi fungsional, ini disebabkan selain lebih efektif karyawan yang memiliki kemampuan di bidang lain diharapkan bisa lebih produktif daripada karyawan yang memilki kemampuan di satu bidang. Banyak sekali faktor-faktor yang membuat seseorang memiliki kemampuan lebih, bukan kemampuan teknis saja tetapi juga kemampuan yang ada di dalam diri manusia sejak lahir, tetapi kemampuan itu memang harus dilatih atau dibiasakan serta soft skills dalam mendengarkan dan memahami pembicaran dari rekan kerja, itu juga dapat memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan rekan kerja tentunya mudah juga dalam menjalin kerja sama dengan rekan kerja kita. Kemampuan-kemampuan itu tentunya tidak diajarkan secara materi oleh dosen, tetapi dengan melatihnya dan belajar dari pengalaman yang kita miliki saat di perkuliahan ataupun saat diawal kita bekerja.

ISI 
Menciptakan Ruang Kerja yang Optimal Saat kita bekerja tentunya, ruangan penunjang kita agar dapat berfikir dengan baik dan jernih, menciptakan ruangan yang optimal, baik secara fisik maupun mental dengan menata perabotan di ruang kerja kita dan juga menciptakan suasana hati yang baik atau umum. Menata perabotan di ruang kerja dengan memilih jenis perabotan yang kita sukai, lalu penempatan dari setiap perabotan nya, dari sisi pencahayaan kita harus memilih sisi pencahayaan yang baik di meja kerja agar saat siang hari tidak membutuhkan penerangan tambahan, memasang poster, gambar, papan pengumuman yang dapat membuat kita termotivasi untuk bekerja, temperatur dari ruang kerja tersebut bisa kita tambahkan pendingin ruangan seperti AC atau Kipas Angin agar saat ruang kerja terasa gerah pendingin udara tersebut tinggal dinyalakan saja, adanya tanaman di dalam ruang kerja juga bisa memberikan efek ruangan terasa lebih segar atau hidup. Setelah menata ruang kerja, agar kita bisa mengerjakan pekerjaan dengan lebih baik dan semaksimal mungkin kita juga harus memiliki suansana hati secara umum atau suasana hati yang baik, yang tidak akan mempengaruhi kinerja pekerjaan kita menjadi buruk. Dengan cara mendengarkan musik yang membuat hati kita menjadi tenang, atau musik kesukaaan yang bisa menaikan mood kita agar menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Dengan mencipatkan lingkungan kerja yang optimal secara fisik maupun mental, itu dapat membuat kita menjadi termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan serta membuat kita menjadi lebih bahagia dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan. Tidak ada tugas yang berat jika kita dapat menciptakan lingkugan yang membuat kita nyaman, sehingga tugas-tugas yang diberikan pun terasa tidak membebani diri kita sendiri.

Memupuk Sikap Juara “Berpikir seperti seorang Juara membuat Anda menjadi Juara” (DePorter, 1992). Dengan membuat mindset tersebut bisa memotivasi diri bahwa kita adalah seorang Juara dan kita memiliki peluang-peluang untuk menjadi juara. Jika kita memilliki harapan yang tinggi terhadap diri sendiri untuk berprestasi, dan yakin akan kemampuan diri sendiri untuk bisa berhasil atau sukses, maka kita pasti bisa untuk memperoleh prestasi yang cemerlang. Pepatah lama mengatakan : “Apa yang Anda pikirkan akan menjadi kenyataan”. Sepeti kata Henry Ford: “Baik Anda berpikir Anda bisa, atau berpikir Anda tidak bisa-Anda Benar” (DePorter, 1992). Jadi jika kita berpikir bahwa kita tidak bisa dalam melakukannya maka itu memang benar, Karena diri kalian sendiri yang berkata seperti itu. Maka sebaiknya kita berpikir bahwa apapun yang akan kita kerjakan kita pasti bisa melakukannya. Mulailah berpikir seperti seorang juara dan tentunya kalian pasti menang. Diri kita selalu berusaha untuk berpikir seperti seorang juara, tetapi terkadang itu sangat sulit karena ada sesuatu yang menghambat diri kita. Seperti rasa takut, takut gagal, takut ditolak, atau takut untuk keluar dari zona aman kita dan mengambil risiko yang ada. Tetapi jika kita merasa takut terus menerus, kita akan terasa terkurung dalam kehidupan kita sendiri, hidup kita seperti tidak memiliki tantangan, petualangan bahkan kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan. Keluarlah dalam rasa takut itu, jika kita tidak mau keberhasilan kita direnggut oleh orang lain, atau bahkan direnggut oleh rasa takut itu sendiri. Selalu tanamkan bahwa kita adalah juara dan kita pasti bisa untuk menang. Setelah rasa takut kita bisa hilangkan, lalu mulailah dengan belajar terlebih dahulu. Dengan belajar kita akan lebih mudah dalam menghadapi rintangan-rintangan yang ada. Tidak selalu kita dapat berhasil menghadapi rintangan-rintangan yang ada, ada kalanya kita mendapati diri kita gagal dalam menghadapi rintangan tersebut. Tapi jangan takut lagi untuk memulainya nya karena kegagalan bukan akhir dari segalanya, justru dari kegagalan itu kita mendapatkan pengalaman yang luar biasa. “Kegagalan=Umpan Balik dan membawa pada Keberhasilan” (DePorter, 1992) sebab kegagalan akan memberikan umpan balik terhadap diri kita, yang bisa membuat kita berhasil dalam menghadapi rintangan selanjutnya. Dalam diri kita mulai saat ini dan seterusnya harus mulai dipupuk dan ditanamkan sikap juara, agar kita berani dalam mengambil risiko atau rintangan. Bahkan di dunia kerja sikap seperti itu harus ditanamkan juga, jika atasan memberikan tugas yang sebelumnya belum pernah kita kerjakan, jangan takut untuk keluar dari zona aman kita. Mulailah dengan mempelajari tugas tersebut, dan cari yang tidak bisa kerjakan, lalu tanyakan kepada rekan kerja kita apakah bisa mengerjakan tugas tersebut jika bisa minta rekan kerja kita untuk mengajarkan nya kepada kita. Jika rekan kerja kita bisa mengerjakan nya tapi menolak untuk mengajari kita, jangan takut untuk mencari laagi rekan kerja lain yang dapat membantu kita. Tetapi jika atasan kita tidak menerima tugas kita karena salah atau tidak benar, jangan berpikiran bahwa kita tidak bisa, tetapi berpikirlah bahwa kegagalan itu mengajarkan kita untuk berhasil dalam tugas selanjutnya.

Minggu, 17 Mei 2015

Kuadran 2 (Penting dan tidak mendesak)

Kuadran 2 (Penting dan Tidak Mendesak) Buku 7 Habits, Sean Covey


Saya akan bercerita mengenai ini. Saya termasuk orang yang bukan di kuadran 2. Dalam hal menyelesaikan tugas, saya termasuk orang di kuadran 1 yang mengerjakan tugas disaat mendesak padahal tugas tersebut sangat penting. Dan dalam urusan kumpul bersama teman saya termasuk orang yes-man dimana hal yang tidak penting tapi mendesak bagi teman saya, saya selalu memenuhi nya. Saya selalu terjebak dalam kuadran 1 dan 3. Hal ini bisa terjadi karena saya saya tidak bisa memanajemen waktu dan tidak bisa memilih mana yang menjadi prioritas atau hal penting bagi kehidupan pribadi saya. awalnya hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah bagi saya, tapi lama kelamaan hal tersebut menjadi masalah, kenapa ? karena masalahnya adalah saya terlalu nyaman dalam kuadran waktu tersebut. saya menganggap itu sudah menjadi hal yang biasa dan hal tersebut dianggap sepele bagi saya. Sebelum saya tersadar dari penting nya di kehidupan di kuadran dua, saya mengalami banyak perjalanan untuk bisa tersadar. Perjalanan tersebut adalah bagaimana saya melihat kembali diri saya jika saya hidup dalam kuadran 1 dan 3.

Minggu, 15 Juli 2012

Hobi membuahkan Prestasi

Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari Bahasa Inggris "Hobby". Bicara tentang hobi, aku termasuk orang yang suka melakukan kegiatan di waktu luang. Menurut aku waktu luang itu, waktu yang paling berharga. Soalnya kita bisa melakukan kegiatan positif & juga bermanfaat. Aku memiliki banyak hobi, dari membaca novel, membaca komik, membaca artikel, bermain game, dan yang paling aku suka yaitu Taekwondo. Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olahraga bela diri asal Korea yang juga populer di Indonesia, olah raga ini juga merupakan olahraga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan diOlimpiade. Aku sudah mengikuti Taekwondo sekitar 1 tahun lebih. Pertama aku mengikuti Taeekwondo karena, di ajak oleh adik aku yang sudah lebih dulu mengikuti Taekwondo. Setelah di ajak adikku untuk mencoba latihan, ternyata seru, badan juga jadi terasa bugar. Singkat cerita, untuk pertama kalinya aku mengikuti pertandingan Taekwondo, yaitu Polban Kyorugi Championship. Itu adalah pertandingan Taekwondo tingkat bandung. Pertandingan polban ini, dibagi 2 hari, hari pertama diadakan di hari jum’at, hari kedua diadakan di hari sabtu. Ternyata aku bertanding di hari pertama hari jum’at, sama seperti adikku dia juga bertanding di hari jum’at. Di hari H aku berangkat dari rumah pukul 6 pagi, ya cukup pagi karena, jarak dari rumah ke kampus polban cukup jauh, dapat memakan waktu 45 menit. Sesampainya disana aku, adikku dan teman-teman yang bertanding di hari juma’at melakukan pemanasan, setelah itu melatih tendangan. Di situ aku merasa tegang, wajar saja aku baru pertama kali mengikuti pertandingan. Aku bertanding sekitar pukul 13:20, ya cukup siang. Sambil menunggu aku mellihat pertandingan teman se-unit (STG), di partai pertama mereka berhasil. Di saat itu juga aku merasa bangga dengan teman-teman ku bisa lolos di partai pertama. Aku makin gugup, di pikiran ku hanya takut. Takut kalah, takut terluka, takut !. Aku bertanding di lapangan B. ini lapangan nya, tapi itu yang bertanding bukan aku. Aku mulai bertanding, dengan di dampingin coach fadhlan, yaitu sabeum yang paling muda yang ada di STG, wajar aja sabeum fadhlan ini baru tahun ini lulus dari SMA. Saat aku mulai bertanding aku berdoa dan salam kepada sabeum. Ronde-1 poin nya seri, di saat istirahat yang waktu nya cuman 45 detik. Coach member ku pengarahan. Ronde ke-2 tanpa aku sadari, saat aku melihat poin di papan nilai, ternyata poin aku lebih tinggi. Akhirnya di partai pertama aku berhasil. Singkat cerita, aku berhasil masuk final \(^o^)/. Disaat final aku merasa takut karena, lawan aku tinggi sekali. Sebelum bertanding aku bertanya kepada sabeum fadhlan, “beum.. ko lawan aku tinggi banget, terus kelihatan nya jago ?” sabeum menjawab “dia kan atlet” aku kembali bertanya “atlet apa beum?” sabeum menjawab dengan gugup “emm.. sama ko kaya kamu, kamu juga atlet”. Saat mulai bertanding aku berdoa بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ “ya allah semoga aku bisa mendapatkan yang terbaik, sekalipun aku kalah tetapi tetap sehat & selamat Aamin(∩_∩). Pertandingan pun dimulai, tttaaakkk…. Dan teeengggg.. pertandingan pun selesai. Hanya dalam ronde-1 dia langsung mengalahkan aku dengan tendangan nare, dwicagi dll. Waw.. di memang seorang atlet, aku merasa kagum. Aku dan dia berjabat tangan dia baik, dia mengucapkan maaf kepadaku aku pun begitu kepada dia(∩_∩). Sabeum aku merasa bangga kepadaku, katanya aku kuat, sudah di tending di kepala beberapa kali, tapi masih kuat tidak KO. Aku hanya tersenyum(^_^). Sabeum fadhlan bilang kepadaku “siti sabeum tadi salah bilang, sebernarnya dia itu atlet daerah” aku menjawab “apa…. Pantes aja dia hebat, sabeum jail banget sih !”. sabeum menjawab “biar kamu nya ga gugup, haha”. Aku hanya membalas dengan tertawa(^▽^). Aku merasa senang dan bangga, bisa bertanding dengan atlet daerah yang tingkatan nya lebih tinggi daripada aku dan menjadi motivasi untuk aku agar semangat untuk berlatih, karena perjalanan aku masih panjang. Masih banyak rintangan yang harus aku lewati. Aku dapat medali perak juara 2, ya walaupun kejuaran tingkat kota Bandung dan kejuaraan nya baru diadakan. Tapi ini menjadi dorongan untuk aku agar terus berlatih, berjuang, berusaha, dan berdoa, agar dapat mendapatkan yang terbaik. Semoga aja kedepan nya aku bisa mendapat medali emas, dari tingkat kota Bandung, Jawa Barat, Nasional, dan International. Aamin.. untuk kalian semua, selalu semangat, pantang menyerah, dan berdoa karena, tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini, hanya usaha dari kita dan waktu yang menentukan(^▽^). Cukup dulu ya cerita dari aku, semoga kalian senang membacanya. Maaf jika ada salah kata(∩_∩). Iseng,,, Dari sebelah kanan itu aldo, eh bukan tapi mas aldo soalnya dia dapat emas, di tengah itu aku dapat perak, dan di kiri itu adikku dia dapat perunggu(⌒▽⌒).
Just info ni di unit ku saat Polban Kyorugi Championship, mendapatkan 2 emas, 2 perak, dan 7 perunggu. Bukan sombong ya, aku cerita ini, hanya saja aku cerita ini agar berbagi pengalaman kepada kalian, dan motivasi untuk kami semua (*^▽^*). (♥͡з♥͡)Thanks to : Allah Swt, My Parents, My Big Family, Sabeum Bilal, Sabeum Fadhlan, All My Friends (Hasna, Selvi, Upin Vina, Melina, Widya dll.) Thank you so much (^▽^)